Selasa, 11 Juni 2013

Kegiatan Bongkar Muat Peti Kemas Menggunakan Kran Kapal (Ship Crane)

Urutan Kegiatan Pembongkaran Peti Kemas Menggunakan Ship Crane (SC)
  1. TKBM membuka lashing petikemas  pada saat di atas kapal;
  2. Posisikan dengan benar spreader beams/wire ropes/steel bars (lifting equipment) di atas petikemas ;
  3. TKBM mengaitkan ‘lifting equipment’ tersebut ke masing-masing sudut petikemas;
  4. Angkat petikemas dimaksud sesuai dengan daftar petikemas bongkar dari kapal tersebut;
  5. Foreman / Supervisor bongkar muat harus memastikan kebenaran petikemas yang dibongkar tersebut;
  6. TKBM (Signalman) memandu operator SC selama pembongkaran petikemas di bay kapal dan darat;
  7. TKBM di darat melepas ‘lifting equipment’ dari masing-masing sudut petikemas
  8. Petikemas dimaksud ditempatkan di atas truck trailler / on chassis
Urutan Kegiatan Pemuatan Peti Kemas Menggunakan Ship Crane (SC)
  1. Tenaga Tally / Foreman memastikan bahwa petikemas tersebut sesuai dengan daftar muat, pada saat berada/tiba di dermaga;
  2. Posisikan dengan benar spreader beams/wire ropes/steel bars (lifting equipment) di atas petikemas ;
  3. TKBM mengaitkan ‘lifting equipment’ tersebut ke masing-masing sudut petikemas;
  4. Angkat petikemas dimaksud sesuai dengan daftar petikemas muat ke kapal tersebut;
  5. TKBM (Signalman) memandu operator Ship Crane selama pembongkaran petikemas di bay kapal;
  6. Ship Crane meletakkan petikemas sesuai dengan bay yang ditentukan dalam stowage profile;
  7. TKBM menempatkan ‘cones’ pada ujung petikemas (khususnya posisi bawah);
  8. Tutup Palka jika selesai pemuatan under deck
  9. TKBM melakukan Lashing petikemas ‘tier by tier’ pada posisi on deck.

Istilah-Istilah Dalam B/M di Pelabuhan

PORT DUES:
Biaya pelabuhan yang dikenakan untuk penggunaan fasilitas-fasilitas pelabuhan dan tidak berhubungan dengan suatu pelayanan khusus pada pelabuhan yang disinggahi.

PORT CHARGES:
Pungutan Pelabuhan yang dikenakan untuk suatu pelayanan khusus pada Pelabuhan yang disinggahi.

OVERBRENGAN:
(pindah lokasi) memindahkan barang dari gudang/ tempat penumpukan yang satu ke gudang/ tempat penumpukan yang lain dalam daerah pelabuhan atau dari ship side ke gudang khusus untuk itu

GILIR KERJA:
(shift) adalah jam kerja selama 8 jam termasuk istirahat 1 jam kecuali hari jum’at siang istirahat 2 jam, untuk kegiatan bongkar muat dengan penggantian tenaga kerja bongkar muat pada setiap gilir kerja

GANG TKBM:
jumlah tenaga tkbm dalam satu regu kerja

STEVEDORE:
pelaksana penyusun rencana dan pengendalian kegiatan bongkar muat di atas kapal

QUAY SUPERVISOR :
petugas pengendali kegiatan operasional b/m di dermaga dan mengawasi kondisi barang sampai ke tempat penimbunan atau sebaliknya.

CHIEF TALLY:
penyusun rencana pelaksanaan dan pengendalian perhitungan fisik, pencatatan dan survey kondisi barang pada setiap pergerakan b/m dan dokumentasi serta membuat laporan periodik.

TALLY CLERK:
pelaksana yang melakukan perhitungan pencatatan jumlah, merk dan kondisi setiap gerakan barang berdasarkan dokumen serta membuat laporan

FOREMAN:
pelaksana dan pengendali kegiatan operasional b/m dari dan ke kapal sampai ke tempat penumpukan barang atau sebaliknya, dan membuat laporan periodik hasil kegiatan bongkar muat.

MISTRY:
pelaksana perbaikan kemasan barang dalam kegiatan stevedoring, cargodoring dan receiving/ delivery

WATCHMAN:
pelaksana keamanan barang pada kegiatan stevedoring, cargodoring dan receiving/ delivery

SLACK:
adalah perbandingan antara kinerja yang mungkin dicapai dengan kinerja yang terealisasi.

PERALATAN BONGKAR MUAT NON MEKANIK:
adalah alat pokok penunjang pekerjaan b/m yang meliputi jala-jala lambung kapal (shipside net), tali baja (wire sling), tali rami manila (rope sling), jala-jala baja (wire net), jala-jala tali manila (rope net), gerobak dorong, palet.

B/M DI REDE:
pekerjaan b/m dari kapal yang sandar di dermaga ke tongkang di lambung kapal dan selanjutnya mengeluarkan dari tali/ jala-jala (eks tackle) dan menyusun di tongkang serta membongkar dari tongkang ke dermaga dan sebaliknya

COMMANDING HATCH:
palka yang menentukan dimana palka tersebut memiliki isi kerja yang paling banyak dan paling mungkin mempengaruhi waktu awal atas waktu kerja yang menyeluruh.

LIFO TERM:
liner in free out, merupakan kombinasi, memuat dengan menggunakan liner term dan membongkar dengan menggunakan fios term.

FILO TERM:
free in liner out, juga merupakan kombinasi, memuat dengan menggunakan fios term dan membongkar dengan menggunakan liner term.

SAGGING:
muatan terkosentrasi di tengah kapal

HOGGING:
muatan terkonsentrasi diujung-ujung kapal

BULKY:
adalah muatan yang bervolume besar tetapi muatannya ringan

OVERSTOWING:
adalah gambaran buruknya penumpukan (muatan yang ditumpuk untuk pelabuhan berikutnya di atas muatan muatan pelabuhan bongkar yang lebih awal)
SHIFTING:
meindahkan muatan di dalam palka yang sama atau ke palka yang berbeda atau lewat darat

LASHING/ UNLANSHING:
mengikat/ memperkuat muatan atau sebaliknya melepaskan pengikat/ penguat muatan

DUNNAGING:
memasang atas/ pemisah muatan

SWEEPING :
mengumpulkan muatan-muatan yang tercecer

BAGGING/ UNBAGGING:
memasukan muatan curah ke dalam karung atau sebaliknya yaitu membuka karung atau sebaliknya yaitu membuka karung dan mencurahkan muatan.

RESTOWAGE:
menyusun kembali muatan dalam palka

SORTING:
pekerjaan memilih/ memisahkan muatan yang tercampur atau muatan yang rusak.

TRIMMING :
meratakan muatan di dalam palka kapal.

CLEANING :
pekerjaan membersihkan palka kapal.

LONGDISTANCE:
pekerjaan cargodoring yang jaraknya mellebihi dari 130 meter.